Gambaran Allah yang dialami Pater Pendiri PBHK yaitu ALLAH ADALAH KASIH.
Menurut Jules Chevalier beliau mengalami bahwa Allah adalah jawaban atas segala kesulitan dan penderitaan yang dialami oleh manusia pada jamannya.
Hal ini dilatar belakangi oleh revolusi Prancis, di mana manusia acuh tak acuh terhadap Allah, Konsumerisme, Individualisme, dan Indiverentisme. Melihat situasi yang demikian, Jules Chevalier menemukan bahwa penyakit jaman tersebut hanya dapat diobati dengan kasih Allah.
Gambaran akan Allah tersebut terwujud dalam Semboyan :
” Semoga Hati Kudus Yesus dikasihi dimana-mana”.
Kharisma PBHK
Daya cinta Hati Kudus yang tertikam oleh dosa-dosa manusia dan oleh intimitas Hati Yesus dan Hati Maria, melibatkan Maria untuk memberikan hidup dan menjadi santapan yang diyakini Pater Jules Chevalier sebagai penebusan manusia.
PBHK dipanggil dalam gereja untuk mengambil bagian dalam visi iman pendiri Kongregasi. Sama seperti dia PBHK hendak mengenal dalam Hati Yesus yang ditikam, kelembutan yang tak terbatas dan cinta Allah yang berbela rasa bagi semua orang.
Spritualitas PBHK
Hati Yesus yang berbelas kasih dan menyelamatkan, memandang Dia yang mereka tikam yang menjadi pusat kehidupan kita, Hati Yesus yang terluka namun selalu memancarkan cinta.
Spiritualitas Hati (Konst. No. no1 # 2). Spiritualitas yang berpusat pada Hati Yesus: merasa dan bertindak seperti Hati Yesus yang lemah lembut, berbelarasa, mengampuni, menyembuhkan dan mengubah (Konstitusi PBHK No.3 dan 5). Sambil mengontemplasikan bersama Maria lambung-Nya yang terbuka, PBHK masuk ke dalam misteri Hati Yesus dan menerima anugerah Roh-Nya. PBHK mengalami dalam iman daya cinta-Nya yang mengampuni, menyembuhkan dan mengubah. PBHK didorong untuk menghidupi dan memaklumkan cinta ini, sambil menghantar orang-orang lain untuk mengenal bahwa di dalam Yesus Allah mencintai mereka dengan hati manusiawi dan Dia adalah jawaban atas harapan-harapan, pertanyaan-pertanyaan dan setiap kebutuhan mereka.
Identitas PBHK adalah Kemuridan Maria
Nama PBHK diberikan oleh Pater Jules Chevalier untuk menghormati Maria sebagai Bunda Hati Kudus, yakni dia yang dipilih Allah untuk menjadi ibu Yesus. Oleh tanggapannya dalam cinta dan kesiapsediaan total pada Roh Kudus, ia melahirkan Yesus bagi umat manusia dan mengikuti Dia, bahkan sampai pada salib.