Bulan: Desember 2022

Dalam DIA ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. (Yoh. 1: 1-18) Yesus yang lahir ke dunia adalah pribadi yang diutus Allah untuk menemani perjalanan peziarahan hidup kita dengan berkat dan Rahmat-Nya…. Dalam sabda hari ini, Yesus menyatakan diri sebagai Sang terang sejati. Ia yang adalah firman Allah yang menjelma menjadi sumber hidup yang menerangi. Karena DIA adalah Sang terang sejati, maka kasih karunia-Nya selalu melimpah dan memberikan kekuatan bagi yang lemah, memberi penghiburan bagi yang sedih dan memberikan pengharapan bagi yang tak berpengharapan. Hari ini penghujung tahun 2022, mari kita renungkan bersama bagaimana Allah sebagai Sang terang sejati telah mempengaruhi kehidupan kita? Apakah kita mudah mensyukuri kasih karunia Allah dalam peziarahan hidup ini? Apakah kasih karunia Allah…

"Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku".(Luk.1:46-56) Terbuka akan rencana-rencana Allah dalam hidup memampukan seseorang mendapatkan iman sejati… Dalam sabda-Nya hari ini, Maria memuji keagungan Allah dan penuh sukacita dalam menerima karya keselamatan Allah yang ditawarkan kepadanya…."Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, juruselamatku…." Maria memuliakan karya besar Allah dalam hidupnya. Ia membuka hati akan rancangan Allah lewat setiap peristiwa hidup walaupun belum jelas maksudnya… Beberapa hari terakhir ini, saya diajak oleh Allah mengagumi rencana-Nya dalam hidup saya berupa situasi kesehatan yang akhir-akhir ini membuat saya mengidungkan magnificat Bapa, jika Engkau menghendaki jalan lewat kesehatan saya untuk berjumpa dengan MU, berikan waktu MU bagi saya mengidungkan magnificat bersama orang-orang yang ada disekitar saya….Engkau senantiasa setia menemani dan membuat loncatan-loncatan iman yang meneguhkan hidup saya Dalam hidup harian kita, kita…

"Yohanes adalah pelita yang bernyala dan bercahaya". (Yoh. 5: 33-36) Sakramen Baptis membawa konsekuensi iman menjadi cahaya bagi yang lain…. Dalam sabda hari ini, Yesus memberikan kesaksian tentang Yohanes Pembaptis yang adalah pelita yang bernyala dan bercahaya Pewartaan Yohanes Pembaptis membuka jalan bagi pertobatan, sehingga Yesus menyatakan bahwa ia adalah pelita yang bernyala dan bercahaya. Pengenalan kita akan kasih Allah dalam hidup, memampukan kita menjadi pelita yang bernyala dan bercahaya bagi sesama. Menjadi jalan agar sesama menemukan Allah dalam hidupnya. Sikap dan tindakan kita menjadi jaminan keselamatan bagi diri sendiri dan juga bagi sesama. Tindakan kasih kita adalah wujud kesetiaan akan cinta Allah. Karya dan hidup Yesus merupakan wujud dari perutusan Allah yang harus disampaikan agar keselamatan ada dimuka bumi ini. Tindakan-tindakan kasih dan berpihak pada kebenaran adalah pelita yang…

"Yohaneslah utusan yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan".(Luk. 7:24-30) Keselamatan dialami ketika berani menyatukan hati, Budi dan pikiran ke dalam gerak rencana dan kehendak Allah sendiri…. Sabda hari ini, Yesus memperkenalkan siapa Yohanes Pembaptis itu…."Lihatlah, Aku menyuruh untusan-Ku mendahului Engkau. Ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu…. Sebelum Yesus memulai pewartaan-Nya, Yohanes Pembaptis telah lebih dahulu mempersiapkan kedatangan-NYA….dengan berseru…"Bertobatlah dan memberi diri dibaptis" Seruan Yohanes ini, ditolak oleh orang-orang Farisi dan Ahli Taurat yang sebenarnya paham akan Allah dan kebenaran-Nya. Sedangkan orang banyak dan pemungut cukai mengakui kebenaran Allah dan minta diri di baptis. Keselamatan dimulai dari kemauan untuk masuk dalam rencana-rencana Allah sendiri, maka diperlukan keterbukaan hati menyambut Allah di dalam hati kita, merenungkan sabda-Nya sebagai kebenaran iman bagi langkah hidup ini. Kerendahan hati menerima sabda Allah dan rencana-rencana Allah dalam hidup…

"Katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar". (Luk. 7:19-23) Berbahagialah orang yang mengimani Yesus dalam hidupnya…. Dalam sabda hari ini bercerita tentang Yohanes yang meminta dua muridnya bertemu dengan Yesus….meminta kejelasan akan datangnya Mesias….lalu Yesus menjawab: "Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi Tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik…." Kedewasaan iman dalam perjalanan waktu menghantar kita makin mengenal Yesus serta mengerti dan memahami apa yang dilakukan Yesus dalam hidup kita… Kita tak perlu meragukan lagi apa yang telah dibuat-NYA dalam hidup ini. Banyak mukjizat yang IA pakai untuk membuat kita makin diteguhkan dan dikuatkan menjalani kehidupan ini. Semakin dekatnya kelahiran bayi Yesus, makin kita diajak oleh-NYA menyiapkan diri sepenuh hati dan bersungguh-sungguh. Persiapan menyongsong kedatangan-NYA, dengan pertobatan…

"Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada Allah, dan kalian tidak percaya kepadanya".(Mat. 21: 28-32) Kedewasaan iman itu tampak dalam melakukan perbuatan-perbuatan kasih sehari-hari….. Sabda hari ini bercerita tentang dua anak laki-laki yang mendapatkan tugas dengan jawaban yang berbeda….yang pertama menjawab, "Baik Bapa, tetapi tidak melakukan dan anak yang kedua menjawab, tidak mau tetapi kemudian ia menyesal lalu melakukan" Kualitas keimanan kita tertempa dalam situasi, pengalaman serta peristiwa yang terus-menerus mengajak kita pada pertobatan. Membangun sikap tobat dalam kejujuran dan ketulusan serta mengakui kesalahan yang kemudian kembali berjalan pada jalan yang benar inilah yang dikehendaki Allah Ukuran bahwa kita terus-menerus membangun sikap tobat adalah kerendahan hati, berlutut dihadapan Allah dan menyerahkan hidup dalam tangan Allah Bertanyalah selalu di dalam hati….ketika kita sudah merasa banyak pergi ke gereja, mengikuti kegiatan-kegiatan gereja,…

"Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes". (Mat. 21:23-27) Iman adalah sarana untuk mencapai keselamatan kekal yang diwujudkan dalam tindakan kasih serta kebenaran…. Sabda hari ini bercerita tentang para imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi mempertanyakan kuasa Yesus…."Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? dan siapa yang memberikan kuasa itu kepada-MU?" Pemuka-pemuka bangsa Yahudi dan imam-imam kepala meragukan kuasa Yesus, mereka mencibir Yesus karena merasa tidak tenang, merasa cemas akan hal-hal baik yang dilakukan oleh Yesus….sehingga bertanya: "dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?" Yesus sangat tahu bahwa Ia akan dijebak, maka Yesus bertanya balik kepada mereka: "Kuasa Yohanes dari Allah atau manusia?" Sikap imam-imam dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi mempertanyakan kuasa Yesus bukan karena mereka tidak tahu, tetapi karena mereka tidak mau berubah dan sudah nyaman dengan kebenaran iman yang dihidupi…

"Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia". (Mat. 17:10-13) Pengalaman akan kasih Allah merupakan perjumpaan personal yang melibatkan keterbukaan hati pada pertobatan terus menerus….. Sabda hari ini, Yesus berkata: "Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia dan memperlakukannya menurut kehendak mereka" Pembaruan hidup dan situasi tidak serta merta mudah diterima dan dimengerti orang lain. Bagi mereka yang sudah nyaman, akan merasa terusik apabila ada orang-orang yang mengadakan pembaruan….ada kalimat yang sering kita didengar, begini ini sudah baik kok, mengapa harus berubah? Perubahan kearah yang baik akan menjadi musuh terbesar bagi mereka yang mapan, nyaman dengan situasi lama…. perubahan itu akan mengancam dirinya maka segala daya diupayakan agar sang pembaharu tidak mengubah situasi yang baginya nyaman dan mapan walaupun…

"Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia". (Mat. 11:16-19) Perbuatan baik tidak selalu dapat diterima baik apalagi perbuatan yg tidak baik, teruslah berbuat baik sebagai bekal kehidupan kekal…. Sabda hari ini bercerita ketika kedatangan Yohannes, ia tidak makan dan tidak minum, orang berkata ia kerasukan setan….ketika Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, orang berkata "lihat si pelahap dan peminum". Sabda hari ini menggambarkan tentang kedegilan orang-orang pada zaman Yesus. Mereka mudah menilai dan berprasangka buruk terhadap apa yang dilakukan oleh Yohanes dan Yesus sebagai penolakan akan warta keselamatan. Orang-orang pada zaman Yesus enggan untuk melakukan perbuatan baik sehingga menutup diri dan bersifat kekanak-kanakan atas hikmat Allah dan kebenaran-Nya. Ketika orang merasa benar sendiri, maka pintu hikmat dan kebaikan tertutup oleh ego nya sehingga tak mampu melihat kebaikan-kebaikan yang…

"Hari ini kita telah menyaksikan hal-hal yang sangat menakjubkan".(Luk. 5:17-26) Kelumpuhan rohani menghambat rahmat Allah mengalir dalam hidup…. Sabda hari ini bercerita tentang beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur untuk mendapatkan penyembuhan dari Yesus….upaya orang banyak mengusung si lumpuh sampai membongkar atap rumah dan menurunkan si lumpuh tepat di depan Yesus. Yesus melihat iman orang banyak itu dengan mengusung si lumpuh, Ia berkata…."hai saudara, dosamu sudah diampuni" Kelumpuhan rohani yang dialami seseorang bisa mendapatkan kesembuhan dari Allah berkat solidaritas, kerjasama, niat baik serta ketulusan hati dari komunitas, keluarga dan sesama untuk membantunya menemukan pengalaman kasih Allah dalam hidupnya…. Keluarga dan komunitas menjadi sarana berkat Allah bagi anggota lain yang sedang mengalami kelumpuhan rohani tanpa sikap menghakimi serta menilai tetapi mengulurkan tangan dan membuka hati untuk membantu… Sebagai…