Bulan: Agustus 2022

MENJADI HATI ALLAH DI DUNIA "Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus".(Luk. 4:38-44) Pembaptisan kita membawa konsekuensi sebagai pewarta Injil dalam dunia ini…. Dalam sabda hari ini, kita melihat karya-karya Yesus sebagai MISI untuk mewartakan Injil Kerajaan Surga…. Pewartaan Yesus tak mengenal waktu…..ketika malam pun, Ia terus berkarya untuk menyembuhkan orang sakit, mereka yang kerasukan setan dan dibebaskan dari belenggu setan…. Yesus dalam menjalankan MISI nya tak terpaku pada ruang dan waktu, tak hanya mewartakan kepada orang-orang yang menerima diri-Nya tetapi juga pada tempat dan situasi yg tidak nyaman Sebagai murid Yesus, kitapun diminta untuk terlibat dalam mewartakan kabar baik kepada siapa saja….."di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah, sebab untuk itulah Aku diutus" Mewartakan kabar baik Allah lewat hal-hal kecil yang bisa…

"Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis." (Mrk. 6:17-29) Pribadi yang membela kebenaran yang dinyatakan dengan jujur dan berani, siap menerima segala resiko…. Pada hari ini bersama Gereja memperingati wafatnya Yohanes Pembaptis….Ia adalah utusan Allah untuk menyiapkan jalan bagi Yesus Sang Juru Selamat serta mewartakan kabar gembira yaitu kebenaran dari Allah Yohanes Pembaptis adalah saksi kebenaran dari peristiwa Herodias…."Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu"! Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes…. Menyuarakan kebenaran tidaklah mudah, maka kita harus siap menerima segala resiko karena tidak semua orang mampu menerima suara kebenaran. Dalam situasi zaman yang terus bergerak dan maju, suara kebenaran harus tetap terdengar dengan lantang agar suasana Kerajaan Allah dialami banyak orang dan martabat hidup tetap dihargai di bumi ini. Mereka yang hidupnya terusik karena…

"Karena engkau setia memikul tanggungjawab dalam perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuhanmu".(Mat 25:14-30) Anugerah hidup dan talenta yang Tuhan berikan menjadi saat untuk bertanggung jawab atas pemberian yang cuma-cuma ini…… Pada sabda hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita tentang kesetiaan dalam mengembangkan talenta dan hidup….."Yang seorang diberinya lima talenta, yang seorang lagi dua, dan seorang yang lain lagi satu, masing-masing menurut kemampuannya" Tuhan memberikan talenta kepada kita, disesuaikan menurut kemampuan kita….Tuhan menghendaki agar kita bersungguh-sungguh mengembangkan talenta, berapa pun hasilnya, maka dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab. Mereka yang berkomitmen dan bertanggungjawab akan mendapatkan hasil yang melimpah dan berkat dari Tuhan. Mengembangkan talenta dengan kesetiaan adalah kesadaran bahwa apa yang dimiliki merupakan milik Tuhan dan apapun yang dikerjakan dan dikembangkan semata-mata untuk Tuhan saja. Marilah kita mengembangkan hidup yg kita…

Pelita Kebijaksanaan "Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia".(Mat. 25:1-13) Kebijaksanaan diperoleh dari setiap peristiwa atau pengalaman yang direfleksikan atau dimaknai terus menerus… Sabda hari ini memberikan ilustrasi tentang lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh…gadis yang bijaksana membawa persediaan minyak yang cukup dan gadis bodoh tidak membawa persediaan minyak dalam buli-bulinya. Ketika pengantinnya datang terlambat, lima gadis bodoh tidak siap dan lima gadis bijaksana siap menyongsong kendati sudah tengah malam dengan pelita yang menyala…. Dengan situasi dunia saat ini yang setiap waktu begitu cepat berubah membuat kita seolah-olah menjadi gagap, bingung, frustasi dan putus asa….kondisi seperti ini dibutuhkan rahmat kebijaksanaan sehingga mampu menghadapi perubahan dengan kedewasaan dan ketenangan batin…. Pribadi yang bijaksana diandaikan tidak hanya berpikir sesaat demi kepentingan diri sendiri tetapi berpikir jauh ke depan. Ia berani bertanggungjawab atas…

"Hendaknya kalian selalu siap siaga".(Mat.24:42-51) Hidup itu hanya sekedar singgah untuk minum… Sabda hari ini, Yesus mengingatkan dan menyadarkan kita tentang berjaga-jaga…."berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang….." Dalam menjalankan kehidupan ini, Yesus mengidentikkan kita adalah hamba yang didapati tuannya melakukan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. Ia menjadi hamba yang selalu siap sedia melaksanakan tugas dan perutusannya dengan setia dan bijaksana karena kita tidak tahu kapan hari Tuhan datang Tuhan yang empunya kehidupan kita, dan DIA juga yang memiliki kuasa untuk mengambil kehidupan kita. Sikap batin yang diminta dari kita dalam menjalankan kehidupan ini adalah berjaga-jaga dan siap sedia selalu dengan memperbanyak perbuatan baik dan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kebenaran Ilahi. Orang beriman akan melihat bahwa hidup ini adalah KESEMPATAN untuk melakukan banyak perbuatan baik dan semua itu…

"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya".(Yoh. 1:45-51) Penghayatan iman yang hidup diperlukan pribadi yang jujur, tanpa kepalsuan di dalamnya…. Sabda hari ini bercerita mengenai reaksi Yesus akan kedatangan Natanael atas undangan Filipus untuk berjumpa dengan Yesus…."Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya…" Penghayatan iman diperlukan keterbukaan dan kejujuran…..selalu bertanya pada situasi kehidupan akan membuat seseorang menjadi kritis dalam memaknai hidup Natanael digambarkan sebagai pribadi yang tidak bertopeng atau tidak bersembunyi bila menghadapi kesulitan dan tantangan dalam menghidupi imannya….dia pribadi yang terbuka bagi kebenaran. Kejujuran dan keterbukaan akan memudahkan seseorang untuk melihat rencana Tuhan dalam dirinya dan menjadi tanah yang subur bagi sabda Tuhan hadir dalam hidup nya. Kejujuran dan keterbukaan hati menjadi dasar hidup kristiani dalam zaman yang mudah berubah-ubah untuk tetap kokoh…

"Yang satu harus dilakukan, tetapi yang lain jangan diabaikan ".(Mat. 23:23-26) Satunya kata dengan perbuatan… Pada sabda hari ini, Yesus masih mengkritik para ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena mereka mengetahui banyak tentang isi dari kitab Taurat tetapi dalam tindakan konkret, mereka tidak melakukan…. Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi menuntut orang lain untuk membayar persepuluhan, sementara pada waktu yang sama mereka bertindak tidak adil….cawan dan pinggan kalian bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan Bukan hanya mematuhi peraturan dan hukum, sehingga mengabaikan dan lupa akan yang prinsip dalam hidup bersama yaitu keadilan, belas kasih dan kesetiaan….tidak hanya mementingkan tampilan luarnya saja tetapi keropos yang di dalam… Sebagai orang beriman, bukan berhenti pada pemberian persembahan untuk mendapatkan pujian dari orang lain, tetapi bagaimana persembahan itu wujud rasa…

Membuka topeng-topeng kehidupan "Celakalah kalian, hai pemimpin -pemimpin buta".(Mat. 23:14-22) Kemunafikan dalam pengungkapan iman membawa malapetaka bagi keselamatan iman diri sendiri dan orang lain. Sabda hari ini, Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena mereka menutup pintu-pintu Kerajaan Surga bagi orang lain, menelan rumah janda-janda yang semestinya dilindungi, membuat orang menjadi dua kali lebih jahat …. Kata-kata celakalah kalian, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kalian orang-orang munafik merupakan ungkapan Yesus yang keras agar kita menjadi sadar akan perilaku ungkapan iman kita. Orang munafik memiliki kecenderungan mengungkapkan yang tampak dari luar dan berbeda dengan apa yg di dalam. Terlihat baik, terlihat jujur, terlihat rajin berdoa, pandai berkata-kata bijak tetapi hati nya penuh kepura-puraan. Menjadi murid Yesus, kita diminta untuk melepaskan topeng kehidupan kita, melepaskan kepura-puraan agar hidup kita…

Yesus Berjalan di atas air "Tuhan, tolonglah aku!, Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya memegang dia dan berkata,"Orang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" (Mat.14:22-36) Iman yang hidup senantiasa meneguhkan, menguatkan, mengokohkan serta memberi semangat ketika kita mengalami pergumulan hidup…. Sabda hari ini, bercerita tentang Yesus berjalan di atas air dan menyelamatkan Petrus dari tiupan angin kencang. Petrus dan para murid lainnya telah mengikuti Yesus, tinggal bersama Yesus, melihat apa yang diperbuat oleh Yesus dan mengalami mukjizat Yesus…..tetapi semua itu tidak serta merta membuat Petrus dan murid-murid lainnya menjadi yakin dan percaya akan kuasa Yesus…. Ketika tiupan angin kencang yang menerpa Petrus membuatnya LUPA akan segala kuasa dan mukjizat Yesus dalam pengalaman hidupnya… ancaman gelombang membuatnya ragu, kehilangan arah dan fokusnya kepada Yesus menjadi terpecah….. Pengalaman Petrus ini, terkadang kita alami….kita merasa tahu,…